7 Model Sneakers Pria Timeless yang Tetap Relevan dari Generasi ke Generasi
Dalam dunia fashion pria, terdapat beberapa item yang benar-benar tak lekang oleh waktu, dan sneakers merupakan salah satunya. Namun, tidak semua sneakers diciptakan sama. Beberapa model telah membuktikan diri sebagai ikon yang bertahan melampaui tren sesaat, menjadi pilihan andalan bagi pria yang mengutamakan gaya klasik dan serbaguna.
Mengapa Sneakers Timeless adalah Investasi Gaya yang Berharga
Sneakers timeless bukan sekadar sepatu biasa—mereka merupakan investasi gaya yang akan bertahan selama bertahun-tahun. Berbeda dengan sneakers trendi yang cepat ketinggalan zaman, model-model klasik ini memiliki desain sederhana namun elegan, material berkualitas tinggi, dan kemampuan untuk dipadukan dengan berbagai outfit, mulai dari casual hingga semi-formal.
1. Converse Chuck Taylor All Star
Diciptakan pada tahun 1917, sneakers ini mungkin merupakan yang paling ikonik dari semuanya. Awalnya dirancang untuk pemain basket, Chuck Taylor telah berevolusi menjadi simbol budaya dan fashion. Desainnya yang sederhana—kanvas atas, sol karet, dan logo bintang—telah tetap tidak berubah selama beberapa dekade.
Keunggulan Chuck Taylor terletak pada kemampuannya untuk terlihat sama bagusnya dengan celana jeans robek maupun dengan celana linen yang lebih rapi. Mereka adalah kanvas kosong yang memungkinkan kepribadian pemakainya bersinar. Seiring waktu, mereka mengembangkan patina yang indah, menceritakan kisah petualangan dan kenangan.
2. Adidas Stan Smith
Dinamai menurut petenis legendaris, sneakers ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1965 dan dengan cepat menjadi favorit di dalam dan luar lapangan tenis. Dengan desain kulit putih bersih, detail hijau di tumit, dan perforasi khas di bagian depan, Stan Smith merupakan perwujudan dari kesederhanaan yang elegan.
Stan Smith adalah pilihan sempurna untuk tampilan semi-formal yang santai, cocok dengan chinos, blazer, atau bahkan setelan yang lebih kasual. Mereka telah mengalami berbagai iterasi dan kolaborasi, tetapi DNA-nya tetap sama—sneakers yang tumbuh lebih baik seiring waktu dengan kulit yang melunak dan menyesuaikan dengan bentuk kaki.
3. Nike Air Force 1
Diperkenalkan pada tahun 1982, Air Force 1 merevolusi dunia sneakers dengan menjadi yang pertama menampilkan teknologi Air-Sole. Awalnya sepatu basket, mereka dengan cepat melampaui olahraga menjadi simbol budaya streetwear. Desainnya yang kokoh, sol cupsole, dan strap ankle yang ikonik memberinya daya tarik yang tangguh namun stylish.
Air Force 1 telah menjadi kanvas untuk ekspresi kreatif yang tak terhitung jumlahnya, namun model putih klasik tetap yang paling dicari. Mereka merupakan pernyataan gaya yang percaya diri, cocok untuk pria yang ingin menambahkan sentuhan urban yang canggih pada penampilan mereka.
4. Vans Old Skool
Lahir dari budaya skate California pada 1970-an, Old Skool adalah perpaduan sempurna antara fungsi dan gaya. Sidestripe-nya yang ikonik—awalnya disebut "jazz stripe"—telah menjadi salah satu elemen desain paling dikenal di dunia sneakers. Dibuat dari kanvas dan suede yang tahan lama, mereka dirancang untuk menahan kerasnya skateboarding sambil tetap terlihat keren.
Old Skool telah melampaui akar skate mereka untuk menjadi pilihan serbaguna untuk gaya sehari-hari. Daya tarik mereka terletak pada sikap mereka yang santai dan mudah—sepatu untuk hidup, petualangan, dan menjadi diri sendiri.
5. Adidas Superstar
Dengan shell toe-nya yang ikonik, Superstar pertama kali muncul pada tahun 1969 sebagai sepatu basket dan menjadi terkenal di era 80-an. Desainnya yang berbeda—kulit dengan three stripes, toe cap karet, dan sol gum—membuatnya langsung dikenali. Mereka adalah sneakers yang memiliki keberanian, tidak takut menonjol.
Superstar telah beralih dari lapangan basket ke jalanan, menjadi pokok dalam fashion urban. Shell toe-nya tidak hanya estetika—itu adalah fitur fungsional yang menambah daya tahan, menjadikannya investasi yang tahan lama.
6. New Balance 574
Sebagai perwakilan dari estetika "dad shoe" yang disengaja, 574 telah menjadi favorit bagi mereka yang menghargai kenyamanan dan gaya yang understated. Diperkenalkan pada akhir 1980-an, mereka menggabungkan teknologi running dengan desain kasual yang serbaguna. Dengan midsole ENCAP yang memberikan dukungan dan bantalan, mereka sama nyamannya untuk berjalan-jalan sepanjang hari seperti untuk tampil dengan gaya.
574 tersedia dalam berbagai warna dan material, dari abu-abu klasik hingga edisi kolaborasi yang lebih berani. Mereka adalah sneakers untuk pria yang percaya diri dalam kesederhanaan mereka—tidak perlu berteriak untuk diperhatikan.
7. Common Projects Achilles Low
Meskipun lebih muda dari yang lain dalam daftar ini (diperkenalkan pada 2004), Achilles Low telah dengan cepat mendapatkan status ikonik berkat desain minimalisnya dan pengerjaan yang impeccable. Dibuat dari kulit Italia premium dengan siluet yang ramping dan nomor seri emas yang sederhana, mereka merupakan puncak sneakers mewah.
Achilles Low adalah jembatan sempurna antara kasual dan formal. Mereka terlihat sama elegannya dengan setelan yang disesuaikan seperti dengan jeans dan sweater. Perhatian terhadap detail—dari jahitan yang sempurna hingga sol yang ringan—membuatnya layak untuk investasi.
Kesimpulan: Investasi dalam Gaya yang Abadi
Ketujuh model sneakers ini telah membuktikan diri sebagai pilihan yang tak lekang oleh waktu. Dari Chuck Taylor yang ikonik hingga Common Projects yang elegan, masing-masing menawarkan perpaduan unik antara gaya, kenyamanan, dan versatilitas. Mereka adalah fondasi dari lemari pakaian sepatu pria mana pun, yang dapat diandalkan untuk terlihat bagus tidak peduli kesempatan atau tren.
Investasi dalam sneakers timeless adalah investasi dalam gaya pribadi yang abadi. Tidak seperti item fashion yang cepat berlalu, sepatu-sepatu ini hanya menjadi lebih baik seiring waktu, baik dalam hal kenyamanan maupun karakter. Mereka adalah teman setia dalam perjalanan gaya seseorang, siap untuk menciptakan kenangan baru sambil menghormati warisan mereka yang kaya.